Rabu, 02 Mei 2018

Renovasi Ka'bah dan Masa Sebelum Nubuwah


Eight Story Nabawiyah

Pada usia Rasul  tiga puluh lima tahun, orang orang Quraisy bersepakat untuk merenovasi Ka'bah. Pada  masa itu Ka'bah berupa susunan batu  yang tingginya sembillan hasta tanpa adanya atap, yang di bagun sejak masa Ismail 'alaisallam.
Dengan kindisi tesebut banyak pencuri yang masuk mengambil barang berharga di dalam Ka'bah. Dan  banguna Ka'bah semkain rapuh. 
Dinding  dindingnya pun sudah pecah pecah. Dan Ka'bah sempat mengalimi kebanjiran, lima tahun sebelum kenabian. 
akhirnya orang orang Quraisy bersepakat untuk merenovasi kembali Ka'bah.  mereka membagi  sudut sudut Ka'bah  dan mengkhususkan setiap kabilah dengan bagiannya masing masing. 

Tak kalla pembangunan sudah sampai di bagian Hajar Aswad, mereka saling berselisih tentang siapa yang mendapat kehormatan untuk meletakkan hajar Aswad tersebut. 
Pada akhirnya  Abu umayyah bin almughirah al makhzumi menawarkan jalan keluar, dengan menyerahkan urusan peletakan Hajar Aswad kepada orang yang pertama kali masuk lewat pintu masjid. 
Qadarrullah Rasulullah shalallahu alaihi wassalam yang pertama lewat pintu masjid. mereka  orang Quraisy berbisik , " inilah Al Amin, kami ridha kepadanya. inilah dia Muhammad".

Setelah semua berkumpul, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, meminta sehelai selendang dan meletakkan Hajar Aswad di tengah tengah selendan kemudian meminta setiap perwakilan kabilah memegang ujung selendang  dan mengankatnya bersamaan. Setelah sampai di tempatnya Rasulullah shalallahu alahi wasallam pun , mengangkatnya dan meletakkan Hajar Aswad ke tempat semula.
 Ini merupakan cara pemecahannya yang sangat jitu yang di ridhai semua orang.

 Nabi shalallahu alaihi wasallam,  menghimpun sekian banyak kelebihan selam pertumbuhan beliau. Nabi shalallahu alaihi wasallam menonjol di tengah kaumnnya karena perkataannya yang lemah lembut, ahlak yang utama dam sifat  sifat beliau yang mulia.
beliau adalah paling utama kepribadian nya di tengah laumnya, paling bagus ahlaknya, paling hormat  dalam pergaulannya dengan tetangga,  
paling lemah lembut, paling jujur,  paling terjaga jiwanya, paling terpuji kebaikan, paling banyal amalnya, memenuhi janji, paling bisa di percaya,  hingga mereka menjulukinya Al Amin, karean beliau menghimpun semua kebaikan sifat sifat yang di ridhai orag lain. 
 Khadijah Radhiyallahu Anha menggambarkan ahlak Rasulullah shalallahu alaihi wassalam, bahwa beliau  membawa bebannya sendiri, memberi orang miskin, menjamu tamu, menolong siapun yang hendak menegakkan kebenaran. 
Sumber  : Buku Sirah Nabawiyah yang di tulis oleh Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImaginatio

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Temukan Kebahagiaanmu

Bicara soal bahagia ada aktivitas yang membuat bahagia yang terdiri dari dua hal yakni aktivitas yang disukai dan bisa dilakukan...