Minggu, 25 Maret 2018

BE CREATIVE

                  
                    "Be Creative"

kreatifitas, sebuah kata yang tidak asing di telinga kita. Umumnya  kata kreatifitas di hubungkan dengan perkembangan anak- anak kita. Banyak dari orang berharap anaknya menjadi anak yang kreatif. Segala bentuk bimbingan belajar dan berbagai macam kegiatan yang bersifat pendidikan formal maupun informal secara tidak langsung kita paksakan kepada anak kita. Contohnya ketika anak memasuki dunia sekoalah, kita sangat mengapresiasi anak anak dengan angka, jika anak mendapatkan nilai yang bagus di pelajaran eksak’ (Matematika, Kimia, Fisika), dengan hasil ujian yang besar kita sungguh bangga. Tapi jika anak tersebut mendapatkan nilai kecil di pelajaran eksak’ tapi nilai besar di dapat pada pelajaran, Bahasa, Seni, Agama, kita jarang mengapresiasi. Atau sikap sering membandingkan anak kita dengan  anak  orang lain, ”kakak, kok bisa nilai Matematika kakak kecil, ini karena selalu main, coba liat Ari, nilainnya Matematikanya besar , Dia les terus. Mulai besok Bunda daftarin kakak untuk iku les Matematika”.  Padahal nilai kesenian si anak besar. Tapi kita buta, atau pura-pura buta.

Banyak dari kita secara tidak sadar mengkotak pemikiran anak kita, lewat berbagai pemikiran kita. Tanpa mau mengerti pemikiran anak-anak kita. Dengan tidak memberikan mereka berekspresi, kita terlalu takut dan khawatir padahal sebenarnya  “tidak percaya “. Dengan cara banyak melarang,  dengan alasan bahwa larangan yang kita berikan merupakan ekspersi sayang bagi anak, contoh kecil ketika anak-anak kita bermain tanah, sebagai orangtua kita cenderung melarang “ketika anak ingin mandi hujan, kita  sering bilang, “Adek , kalau hujan hujanan nanti sakit loh, udah di dalem aja nonton Tv”, atau  ketika anak main tanah, “kakak, kalau kakak main tanah di luar nanti kakak cacingan lo, mau nanti minum obat,ih.. ngeri lho kalau di perut kakak ada cacing, udah main di dalem aja ya?”.. Nah apakah ini suatu sikap yang benar?”…

Maka coba kita ubah cara berfikir kita, dalam melihat setiap tingkah pola anak kita yang belum, bisa di tebak. Kebanyskan dari kita para orang tua sering berasumsi, tanpa bertanya dan terlalu terburu menyimpulkan dan tidak sabar untuk melihat kreatifitas anak kita.
Salah satu sikap yang penting bagi kita  agar kreatifitas anak berkembang, berikanlah anak kita kebebasan berfikir . Kadang kita lupa betapa Allah sudah memberikan keistimewaan setiap masing masing anak. Kalau saja kita sebagai orangtua benar benar mau menggali potensi anak. Berikanlah anak kebebasan berfikir sendiri, izinkan ia berekplorasi,  izinkan ia menggali rasa ingin tahunya lebih dalam.  Berikan kepercayaan. Berikan cinta, kepercayaan dan dorongan semangat kepada anak kita.
.
Para Bunda percayalah,setiap anak adalah “Bintang”, anak kita merupakan anak yang istimewa, yang memiliki banyak potensi luar biasa yang sedang menanti untuk di tampilkan. Tugas kita sebagai orangtualah yang  mendorong agar potensi tersebut lahir, atau jangan jangan kita malah membuat potensi anak anak kita mati?”..

Tentang kreatifitas, teringat salah satu film  tentang anak anak “Taare Zameen Par” ,  yang mengajarkan  bahwa tiap anak adalah “Bintang” yang di ciptakan special oleh Allah dengan segala keunikkannya. Temukanlah, sesungguhnya “Bintang” itu berada di dalam rumah kita yaitu anak-anak kita.

Ditulis Oleh Team #7 Bunsay # Sumatera.

Temukan Kebahagiaanmu

Bicara soal bahagia ada aktivitas yang membuat bahagia yang terdiri dari dua hal yakni aktivitas yang disukai dan bisa dilakukan...