Rabu, 22 April 2020

Memulai MPASI dengan Asyik

Memulai MPASI asik


MPASI
Memasuki 6 bulan usia Baby Zea merupakan hal yang membahagiakan bagi saya,  yang berarti  Zea sudah bisa diberikan makanan tambahan selain ASI. Menu MPASI Homemade merupakan pilihan saya di  awal MPASI Baby Zea. MPASI yang  merupakan makanan pendamping  ASI, yang bisa diartikan   makanan kedua  bagi bayi setelah ASI yang dikenalkan dan diberikan pada  saat bayi usianya sudah memasuki usia enam bulan.

Persiapan MPASI homemade merupkan babak  baru bagi saya pribadi. Sebuah pengalaman pertama.  Maklum Zea adalah anak pertama. Persiapan tempur seperti alat masak, alat untuk makan, bahan makanan  berupa bahan pakan lokal , juga saya siapkan dari beberapa hari sebelum Baby Zea memasuki usia enam bulan.

Awal MPASI
Nah, di hari pertama  hingga hari ketiga, saya tidak langsung memberikan Baby Zea  dengan menu empat bintang.  Tetapi saya mulai dengan menu tunggal terlebih dahulu. Alhamdulilah respon Baby Zea suka, hari keempat dan seterusnya saya memberikan Zea menu empat bintang   dan Alhamdulillah respon Babay Zea kembali positif. Tidak ada penolakan dari Baby Zea. Rasanya bahagia sekali jika respon Baby Z begitu positif dan terlihat lahap saat makan menu MPASI.

Oh ya,  untuk pemberian MPASI Baby Zea dengan menu empat bintang saya menambahkan lemak tambahan  pada menu makanannya seperti minyak zaitun atau minyak kelapa.

Menu MPASI
Nah,  bicara menu tunggal  dan menu empat bintang, mungkin sebagian bunda  masih bingung ya.
Menu tunggal   merupakan  menu yang hanya terdiri dari satu bahan pangan, bisa berupa karbohidrat saja seperti nasi atau jagung. Protein saja seperti ikan kukus atau tempe kukus. Sayur saja seperti worte; dan baby corn. Atau buah saja seperti buah naga, alpukat, pisang.

Sedangkan menu  empat bintang yang terdiri dari karbohidrat, protein hewani, nabati, sayur, dan lemak tambahan (minyak goreng, minyak sayur, santan, eloo, evoo, ub, mentega, margarin,  dapat ditambahkan pada saat akan menyajikan MPASI.

Untuk pengenalan bahan pangan sendiri bisa diselang seling.,  Untuk Baby Zea, hari pertama saya memberikan Baby Zea bubur jagung dan pisang.  Hari kedua kentang, kukus, dan buah pisang  sebagai camilan. Hari ketiga saya mengenalkan labu kuning kukus dan diselingi dengan  buah naga untuk camilan.

Nah, pengenalan rasa alami pada awal  bahan makanan ini terasa sekali manfaatnya. Hal ini membantu saya  dalam  mengenalkan makanan yang  lainnya karena   Baby Zea  tidak  terpatok pada  satu rasa saja.

Alhamdulillah sampai usia satu tahun Baby Zea tidak pernah GTM (Gerakan Tutup Mulut) parah. Biasanya kalau bosan, Zea hanya habis setengah porsi. Dan untuk pemilihan menu, Alhamdulillah Zea  tidak pilah pilih. Menu yang saya masak dinikmati Baby Zea.

Saat masa MPASI, saya  tidak mengunakan gula dan garam pada menu masakan. Jadi saya mengandalkan bahan pangan dari sayuran. Rasa manis pada menu empat bintang saya memberikan  wortel, jagung manis, atau ubi jalar. Kalau untuk rasa yang gurih biasanya saya membuat kaldu  ayam atau ditambahkan seledri.

Oh ya, saya juga biasanya mensounding  Baby Zea agar makan  dengan lahap apapun masakan yang saya buat. Biasanya saya memasukkan kata-kata positif ini menjelang Zea tidur. Rupanya  hal ini  punya pengaruh yang cukup signifikan. Alhamdulillah....

Dari pengalaman pengalaman saya  secara pribadi. Nafsu makan Zea berkurang ketika akan tumbuh gigi. Gigi depan Zea mulai tumbuh di usia 7 bulan hingga sekarang. Jika sudah begini, biasanya saya akan menurunkan atau menaikkan  tekstur makanannya.  Dan biasanya saya perkuat di  menu camilannya.

Saya memberikan makan pada Baby Zea dengan volume makan besar  pagi  dan sore dengan dua kali camilan saat  enam bulan. Nah,  saat  usia Zea tujuh bulan  porsi makannya  saya tambah  menjadi tiga kali makan besar dan dua kali camilan.

Tantangan MPASI
Selama enam bulan menjalankan MPASI, tantangan demi tantangan harus saya hadapi. Saya harus melatih kesabaran tatkala  ada masanya  Zea menolak makan atau makanya sedikit sedangkan  saya sudah berjibaku di dapur dengan semangat 45. Rasanya sedih  luarbiasa. Belum lagi saya harus memutar otak untuk melakukan variasi menu agar Baby Zea tidak bosan.

Namun tantangan demi tantangan berhasil saya taklukkan, rupanya hasil tidak menghianati proses. Saya bersyukur dengan sekian banyak drama yang ada saat penyajian menu  MPASI. Dan kini  saat usia Baby Zea  memasuki usia satu tahun, saya  sudah bisa bernafas lega karena Zea sudah mulai makan dengan menu makanan keluarga.

Demikian cerita saya tentang MPASI. Perlu bunda bunda sekalian ingat, setiap anak memiliki karakter yang unik dan berbeda. Bisa jadi, bagi saya Zea tidak terlalu mengalami kesulitan dalam peralihan susu ke MPASI. Saat MPASI pun, secara persentase Zea sebagian besar mengikuti dengan baik. Alhamdulillah. Namun, beberapa anak, ada yang masih sedikit mengalami kesulitan dalam MPASI.

Banyak cerita, baby baby seumuran Zea yang hanya makan paling banyak tiga sendok atau hanya satu suiap. Atau, ada yang GTM hingga berhari-hari. Yang jelas, setiap anak unik dan berbeda-beda, jadi tidak dapat disamaratakan.

Baiklah bunda-bunda sekalian, semoga tulisan singkat tentang MPASI ini bermanfaat ya. Dan jangan lupa, sesama bunda untuk saling mendoakan dan menguatkan. Terima kasih....

Temukan Kebahagiaanmu

Bicara soal bahagia ada aktivitas yang membuat bahagia yang terdiri dari dua hal yakni aktivitas yang disukai dan bisa dilakukan...