Mengurangi
Sampah Kemasan
Beberapa tahun telah
berlangsung, selain mengajar suami juga
menitipkan dangangannya di kanting
sekolah, dengan menjual beberapa jenis jajanan untuk anak anak di tempat
suami mengajar, salah satunya yaitu ice
lemon, untuk wadah minumannya suami
menggunakan tempat minuman wadah botol
plastik sekali pakai, dengan bahan dasar plastik bening yang ada tutupnya.
Kemudian adanya peraturan sekolah yang melarang produk plastik tersebut untuk di gunakan baik itu tempat
minuman atau makan, jadi setiap yang
berjualan mesti menggunakan wadah plastik dengan standar PP5, karena salah satu
program sekolah mengurangi sampah palstik. Pada akhirnya banyak yang masih kebingungan, selain
mengganti kemasan produk penganan mereka.
Mengganti wadah produk berarti akan menambah biaya, yang artinya mau tidak mau
akan berpengaruh dengan pemasukan hasil berjualan. Suamipun berfikir keras agar jualan penganan tetap berjalan , karena lemon
ice adalah salah satu minuman favorit anak anak, yang artinya cukup laku,
Apalagi jika cuaca panas. Suamipun melakukan observasi berkeliling pasar, untuk mencari ide untuk menganti wadah
pastik sekali pakai tersebut. Dan
setelah melakukan obsevasi dan perhitungan suami pun mendapatkan ide,
yaitu menggunakan botol memasan daur ulang yang aman di pakai yang berstandar
PP5. Dan teman teman guru pun yang ikut
berjualan di kantin pun meniru jejak
suami untuk menggunakan wadah berstandar PP5.
Ternyata setelah dikakulasi
ide menggunakan wadah minuman yang dapat
di cuci ulang, tidaklah membuat rugi, karena tidak harus membeli wadah sekali
pakai yang kalau habis mesti beli. Dan
wadah cuci ulang pun membuat sampah ayang ada di sekolah cukup berkurang.
Membuat sekolah terlihat lebih bersih karean tidak ada kemasan plastic berceceran.
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative
Tidak ada komentar:
Posting Komentar