Kurun waktu tiga bulan, saya resmi berganti status dari
seorang single menjadi istri. Sebuah peran yang luarbiasa untuk saya
pribadi. Sebelum saya menikah saya
termasuk tipikal girlswork kata teman
teman saya, karena saya bekerja di dua tempat.
kadang saya jarang lama di rumah apalagi kalau sudah dinas luar, di
jamin saya hanya pulang sebentar ganti pakaian, kemudian kembali kepada
kesibukan saya. Hal ini berimbas pada trackworking saya dalam memasuki didunia
perdapuran sangat minus. Kebetulan saya
juga kurang begitu suka memasaka, kecuali terpaksa pada waktu waktu tertentu,
salah satunya melaksanakan salah satu tantangan
dari IIP,l evel 9 saya pilih memaksa diri untuk masuk dapur.
Kebanyakan keseharian saya ketika masih lajang
untuk makan saya dengan membeli nasi plus lauk pauk. Hehehe.. jangan
ditiru ya bun.. J. Saya teringat ketika masa ta’aruf dengan
suami, salah satu hal yang saya jabarkan
dengan suami saya, adalah “saya belum bisa masak”. Dan alhmdulillah suami tidak
masalah tentang itu, asal kedepannya mau belajar.
Pada akhinya setelah menikah
dunia perdapurapun saya lakoni, untuk
beberapa masakan sedikit demi sedikit saya coba, biasanya ketika masak saya menengok resep yang ada di mbah google. Awal saya
bertanya pada suami tentang resep, atau suami ikut terjun ke dapur mengajari
saya. Suami yang cukup jago masak ketimbang saya. Tapi saya rasa ini tidak fair
dan membuat saya tidak professional jadilah proses bertanya sekarang jarang
saya lakukan.
Kebetulan saya dan suami
mempunyai makanan kesukaan yang sama. Kami menyukai mpek mpek. Sebuah makanna khas
Palembang yang bahan dasarnya ikan. Beberapa
hari setelah kami pulang dari luarkota, saya berencana mengeksekusi ikan
yang ada di kulkas. Dan beberapa sisa bahan
untuk membuat mpek mpek yang ada di dalam wadah menanti untuk di olah. Dengan semangat 45
saya memulai.
Saya fikir saya tidak perlu
membeli beberapa bahan yang ada, semua masih cukup. Ikan yang sudah
tersedia saya tambahkan bumbu, seperti garam, sedikit lada. Lalu ditambahkan sagu
tani secukupnya, kemudian saya tambah
telur 1 butir, semua bahan di mixer jadi satu di tambah potongan kecil bawang merah dan bawang
Bombay, untuk membuat rasa semakin
gurih. Saya pun mulai memaskan minyak goreng di wajan. Dan mulai membentuk bulat
mpek mpek dan menggorenngnya, kemudian setelah mpek mpek masak, saya pun mencoba, tapi tunggu….! kenapa
rasanya aneh, padahal untuk takaran dan
lainnya sesuai dengan mpek mpek yang biasa saya buat. Saya pun memeriksa bahan bahan yang ada di
wadah, “Tepung beras”, saya pun
terperanjat membaca tulisan yang tertera pada bungkus. Dan ternyata saya salah
ambil bahan. Sagu yang biasa saya gunakan ternyata ada di bagian bawah. Saya
melihat jam, sebentar lagi suami pulang padahal saya sudah bilang mau membuat mpek- mpek. Kalau adonan
di buang sayang, tapi untuk di sebut mpek mpek yang enak tidak mungkin.
Sebenarnya rasanya gak
parah menurut saya hehe.
Dan akhirnya saya pun
mensiasati, saya olah kembali mpek-mpek
tersebut dengan penambahan bahan yaitu sagu,
telur dan bumbu. Akhirnya pilihan
membuat mpek mpek dos* (di masak dengan cara di goreng tanpa di rebus dahlulu),
tidak jadi. Rencanakan saya ganti dengan mpek mpek biasa. Dan tidak selang
selesai penggorengan dan membuat cuka, suami
pulang dari kerja. Alhamdulillah beliau makan dengan lahap mpek mpek
tersebut, dan saya pun lega, rasanya tidak sia-sia saya berkutat di dapur hari
ini. J
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative
Tidak ada komentar:
Posting Komentar