Senin, 02 April 2018

Mpek Mpek Nasi Rasa Ikan



Kurun waktu  tiga bulan, saya resmi berganti status dari seorang single menjadi istri. Sebuah peran yang luarbiasa untuk saya pribadi.  Sebelum saya menikah saya termasuk tipikal girlswork kata teman teman saya, karena saya bekerja di dua tempat.  kadang saya jarang lama di rumah apalagi kalau sudah dinas luar, di jamin saya hanya pulang sebentar ganti pakaian, kemudian kembali kepada kesibukan saya. Hal ini berimbas pada trackworking saya dalam memasuki didunia perdapuran sangat minus.  Kebetulan saya juga kurang begitu suka memasaka, kecuali terpaksa pada waktu waktu tertentu, salah satunya melaksanakan salah satu tantangan dari IIP,l evel 9 saya pilih memaksa diri untuk masuk dapur. Kebanyakan keseharian saya ketika masih lajang  untuk makan saya dengan membeli nasi plus lauk pauk. Hehehe.. jangan ditiru ya bun.. J.  Saya teringat ketika masa ta’aruf dengan suami,  salah satu hal yang saya jabarkan dengan suami saya, adalah “saya belum bisa masak”. Dan alhmdulillah suami tidak masalah tentang itu, asal kedepannya mau belajar.

Pada akhinya setelah menikah dunia perdapurapun saya lakoni, untuk beberapa masakan sedikit demi sedikit saya coba, biasanya  ketika masak saya  menengok resep yang ada di mbah google. Awal saya bertanya pada suami tentang resep, atau suami ikut terjun ke dapur mengajari saya. Suami yang cukup jago masak ketimbang saya. Tapi saya rasa ini tidak fair dan membuat saya tidak professional jadilah proses bertanya sekarang jarang saya lakukan. 

Kebetulan saya dan suami mempunyai  makanan  kesukaan yang sama.  Kami menyukai mpek mpek. Sebuah makanna khas Palembang yang bahan dasarnya ikan.  Beberapa  hari setelah kami pulang dari luarkota, saya berencana mengeksekusi ikan yang ada di kulkas. Dan beberapa sisa bahan  untuk membuat mpek mpek yang ada di dalam wadah  menanti untuk di olah. Dengan semangat 45 saya memulai.

Saya fikir saya tidak perlu membeli beberapa bahan yang ada, semua masih cukup. Ikan yang sudah tersedia saya tambahkan bumbu, seperti  garam, sedikit lada. Lalu ditambahkan sagu tani  secukupnya, kemudian saya tambah telur 1 butir, semua bahan di mixer jadi satu di tambah  potongan kecil bawang merah dan bawang Bombay, untuk membuat  rasa semakin gurih.  Saya pun mulai memaskan  minyak goreng di wajan. Dan mulai membentuk bulat mpek mpek dan menggorenngnya, kemudian setelah mpek mpek masak,  saya pun mencoba, tapi tunggu….! kenapa rasanya aneh,  padahal untuk takaran dan lainnya sesuai dengan mpek mpek yang biasa saya buat.  Saya pun memeriksa bahan bahan yang ada di wadah,  “Tepung beras”, saya pun terperanjat membaca tulisan yang tertera pada bungkus. Dan ternyata saya salah ambil bahan. Sagu yang biasa saya gunakan ternyata ada di bagian bawah. Saya melihat jam, sebentar lagi suami pulang padahal saya sudah  bilang mau membuat mpek- mpek. Kalau adonan di buang sayang, tapi untuk di sebut mpek mpek yang enak tidak mungkin. Sebenarnya  rasanya  gak parah menurut saya hehe.

Dan akhirnya saya pun mensiasati, saya olah kembali  mpek-mpek tersebut dengan penambahan bahan  yaitu sagu, telur dan bumbu.  Akhirnya pilihan membuat mpek mpek dos* (di masak dengan cara di goreng tanpa di rebus dahlulu), tidak jadi. Rencanakan saya ganti dengan mpek mpek biasa. Dan tidak selang selesai penggorengan dan membuat cuka, suami  pulang dari kerja. Alhamdulillah beliau makan dengan lahap mpek mpek tersebut, dan saya pun lega, rasanya tidak sia-sia saya berkutat di dapur hari ini. J
 
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Temukan Kebahagiaanmu

Bicara soal bahagia ada aktivitas yang membuat bahagia yang terdiri dari dua hal yakni aktivitas yang disukai dan bisa dilakukan...