Setelah melewati tantangan di tahap kepompong, dan akhirnya saya memasuki tahap kupu kupu di kuliah bunda cekatan, ibu profesional.
Tepat hari pendidikan nasional tanggal 2 Mei 2020 jam 14.00 Ibu Septi peni pendiri ibu profesional memberikan kami tantangan apa saja yang akan kami lakukan di tahap kupu kupu ini, dan Surprise sekali dengan tak terduga tahap ini kami belajar tentang mentorship, yup kami diminta untuk menjadi mentor (guru) dan menjadi mente (murid).
Secara tidak langsung saya merasa tantangan ini luar biasa, sebab mengajarkan untuk memberdayakan diri dan memberdayakan orang lain, saling berbagi ilmu satu sama lain
Kami dilatih untuk percaya diri, dengan membagikan ilmu yang dikuasai, juga diminta untuk mencari, menggali ilmu yang akan di fokus kan. Bu Septi mengingattkan setiap kita adalah guru juga murid, semua guru semua murid.
Di tahap mentorship ini setiap orang hanya boleh memiliki satu mentor tetapi boleh memiliki maksimal lima mente. Dan tidak boleh belajar lebih dari satu mentor kerena bu Septi menegaskan untuk fokus belajar di satu ilmu saja.
Mencari mentor
Awalnya ketika program mentorship ini mulai di buka di mana para mentor memberikan profil diri dan keahliannya saya pun tertarik di dunia menulis (Blog) karena saya ingin fokus kembali untuk menulis di blog tapi saya berfikir ulang dan kembali menengok main map saya dan akhirnya saya memutuskan untuk fokus pada dunia bermain dan belajar anak, dan saya pun menemukan mentor yang ingin berbagi metode montessori, seakan Allah menjawab kegalauan saya sebab sudah lama saya ingin belajar montessori untuk dipraktekan kepada anak saya, dan masyaallah tak lama saya.
direspon oleh sang mentor montessori beliau memperkenalkan diri duluan, wah saya jadi terharu. Kami pun saling berkenalan.
Sehari setelah nya mentor menulis pun menghubungi saya via messenger, fan kami saling berkenalan, saya pun menjawab dan meminta maaf karena saya sudah mendapatkan mentor. Dan percakapan kami diakhiri dengan baik.
Dan hari berikutnya ¹ setelah kami saling berkenalan secara personal via messenger di dengan aang mentor montessori dibentuklah grup via messenger agar setiap anggota saling kenal. Qodarullah setelah berkenalan satu sama lain, siangnya sang mentor memberitahu saya kalau saya belum terdaftar secara resmi di mentorship dan keanggotaan maksimal 5 orang sedangkan kami mente berjumlah 6 orang. Saya pun kaget dan belum tahu kalau jumlah dibatasi. Dan saya juga belum tahu kalau ada pendaftaran resmi mentorship, saya kira kalau sudah mendapat mentor tanpa menggunakan platform mentorship yang penting sudah saling terhubung tidak masalah ternyata tidak bisa. Saat itu juga meski sedih saya pun mencoba berlapang dada, sebab kelalaian ada di saya, dan belum rezeki saya untuk belajar montessori dengan sang mentor. Alhamdulillah rupanya Allah amat baik, sang mentor menawarkan saya untuk ikut belajar di online via whatsaap sebab beliau juga sedang mengadakan kelas online untuk belajar montessori dan diluar kelas bunda cekatan, sungguh saya sangat berterimaksih kepada sang mentor Bunda Rayi, semoga Allah membalas kebaikan Bunda ya. Aamiin...
Dan setelah mencari dan mencari Mentor di platform banyak yang membuat saya tertarik pada akhirnya saya memilih belajar membuat pempek dari wong palembang, yaitu Bunda ina, ibu yang luar biasa ini selain memiliki kesibukan mengurus 3 anaknya yang masih kecil juga memiliki segudang aktivitas yaitu Pengurus SC palembang, Mompreneur dan aktif di ranah publik sebagai ASN. Pecinta duren lover ini sudah cukup lama berkecimpung di kuliner khas palembang ini, profilnya yang pantang menyerah dalam mengembangkan kuliner ini membuat saya semakin semangat untuk belajar kepada beliau.
Belajar pempek memang hal ini di luar main map saya, tapi karena saya dan suami sangat menyukai makanan ini dan sudah sejak lama saya sangat ingin belajar membuat mpek mpek dari wong palembang. Masyaallah saya semakin bahagia berada di keluarga besar Ibu Profesional ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar