Memasak adalah kegiatan hal yang jarang saya lakukan ketika singgle. Maka saya fikir nanti mudah saja kalau nanti menikah kalau mau masak tinggal beli bumbu instan yang tersedia di supermarket dan saya tidak usah pusing menghapal macam macam bahan dasar bumbu dapur. Praktis! itu fikiran saya.
Dan jadihlah ketika menikah, pada saat berbelanja di supermarket. Sasaran utama saya adalah mencari tempat bumbu bumbu instan, Seperti bumbu nasi goreng, bumbu sayur soup dan lainya , tidak lupa pula beberapa tepung serba guna. Oh tidak!… saya hampir melupakkan penyedap rasa kemasan heheh. Yang memang semua tidak ada di dapur kami. Dan tibalah suami menghampiri saya setelah beliau berbelanja kebutuhan lain. Ups, setelah diskusi kecil, akhirnya semua barang yang saya pilih tadi pun saya kembalikan pada tempatnya. Ternyata suami tidak mengkonsumsi bumbu bumbu instan dan MSG. Dan saya pun berfikir, what… saya mesti mempelajari semua bumbe ribet itu. :( “Nanti belajar”, ucap suami seperti membaca fikiran saya.
Dan akhirnya diskusi kembali di mulai setelah sampai di rumah.
“Kan dikit aja Bang, kita pake Msgnya, lagi pula adek pernah baca artikel dari dokter yang terkenal, MSG boleh kok di konsumsi, terus kalau gak pake MSG masakan adek gak enak?” protes saya.
“Iya dek, kalau masak tempe pake MSG, gulai MSG, Gorengan MSG, Sambal MSG, Lama lama jadi banyakkan, in sya allah dengan gula dan garam cukup dek,’’ ucap suami.
Akhirnya saya pun belajar memasak mesti rasanya kadang cukup aneh, tapi alhmadulillah suami memaklumi. Dan suami pun menyarankan kalau saya belum bisa meninggalkan MSG untuk membuat kaldu alami dari ayam. Atau menggunakan penyedap rasa dari jamur tiram. Pilihan yang kedua pun saya ambil karena lebih praktis ups.
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative
Tidak ada komentar:
Posting Komentar