Memasuki
6 bulan usia Baby Zea merupakan hal yang membahagiakan bagi saya, yang berarti
Zea sudah bisa diberikan makanan tambahan selain ASI. Menu MPASI Homemade
merupakan pilihan saya di awal MPASI Baby
Zea. MPASI yang merupakan makanan pendamping ASI, yang bisa diartikan makanan kedua bagi bayi setelah ASI yang dikenalkan dan diberikan
pada saat bayi usianya sudah memasuki usia
enam bulan.
Persiapan
MPASI homemade merupkan babak baru bagi
saya pribadi. Sebuah pengalaman pertama.
Maklum Zea adalah anak pertama. Persiapan tempur seperti alat masak,
alat untuk makan, bahan makanan berupa
bahan pakan lokal , juga saya siapkan dari beberapa hari sebelum Baby Zea
memasuki usia enam bulan.
Awal MPASI
Nah,
di hari pertama hingga hari ketiga, saya
tidak langsung memberikan Baby Zea
dengan menu empat bintang. Tetapi
saya mulai dengan menu tunggal terlebih dahulu. Alhamdulilah respon Baby Zea
suka, hari keempat dan seterusnya saya memberikan Zea menu empat bintang dan Alhamdulillah
respon Babay Zea kembali positif. Tidak ada penolakan dari Baby Zea. Rasanya
bahagia sekali jika respon Baby Z begitu positif dan terlihat lahap saat makan
menu MPASI.
Oh
ya, untuk pemberian MPASI Baby Zea
dengan menu empat bintang saya menambahkan lemak tambahan pada menu makanannya seperti minyak zaitun
atau minyak kelapa.
Menu MPASI
Nah, bicara menu tunggal dan menu empat bintang, mungkin sebagian
bunda masih bingung ya.
Menu
tunggal merupakan menu yang hanya terdiri dari satu bahan
pangan, bisa berupa karbohidrat saja seperti nasi atau jagung. Protein saja
seperti ikan kukus atau tempe kukus. Sayur saja seperti worte; dan baby corn. Atau buah saja seperti buah
naga, alpukat, pisang.
Sedangkan
menu empat bintang yang terdiri dari
karbohidrat, protein hewani, nabati, sayur, dan lemak tambahan (minyak goreng,
minyak sayur, santan, eloo, evoo, ub, mentega, margarin, dapat ditambahkan pada saat akan menyajikan
MPASI.
Untuk
pengenalan bahan pangan sendiri bisa diselang seling., Untuk Baby Zea, hari pertama saya memberikan
Baby Zea bubur jagung dan pisang. Hari
kedua kentang, kukus, dan buah pisang
sebagai camilan. Hari ketiga saya mengenalkan labu kuning kukus dan diselingi
dengan buah naga untuk camilan.
Nah,
pengenalan rasa alami pada awal bahan
makanan ini terasa sekali manfaatnya. Hal ini membantu saya dalam
mengenalkan makanan yang lainnya
karena Baby Zea tidak
terpatok pada satu rasa saja.
Alhamdulillah
sampai usia satu tahun Baby Zea tidak pernah GTM (Gerakan Tutup Mulut) parah. Biasanya
kalau bosan, Zea hanya habis setengah porsi. Dan untuk pemilihan menu,
Alhamdulillah Zea tidak pilah pilih.
Menu yang saya masak dinikmati Baby Zea.
Saat
masa MPASI, saya tidak mengunakan gula
dan garam pada menu masakan. Jadi saya mengandalkan bahan pangan dari sayuran.
Rasa manis pada menu empat bintang saya memberikan wortel, jagung manis, atau ubi jalar. Kalau
untuk rasa yang gurih biasanya saya membuat kaldu ayam atau ditambahkan seledri.
Oh
ya, saya juga biasanya mensounding Baby Zea agar makan dengan lahap apapun masakan yang saya buat. Biasanya
saya memasukkan kata-kata positif ini menjelang Zea tidur. Rupanya hal ini
punya pengaruh yang cukup signifikan. Alhamdulillah....
Dari
pengalaman pengalaman saya secara
pribadi. Nafsu makan Zea berkurang ketika akan tumbuh gigi. Gigi depan Zea
mulai tumbuh di usia 7 bulan hingga sekarang. Jika sudah begini, biasanya saya akan
menurunkan atau menaikkan tekstur
makanannya. Dan biasanya saya perkuat
di menu camilannya.
Saya memberikan
makan pada Baby Zea dengan volume makan besar
pagi dan sore dengan dua kali
camilan saat enam bulan. Nah, saat usia
Zea tujuh bulan porsi makannya saya tambah
menjadi tiga kali makan besar dan dua kali camilan.
Tantangan MPASI
Selama
enam bulan menjalankan MPASI, tantangan demi tantangan harus saya hadapi. Saya harus
melatih kesabaran tatkala ada masanya Zea menolak makan atau makanya sedikit
sedangkan saya sudah berjibaku di dapur
dengan semangat 45. Rasanya sedih
luarbiasa. Belum lagi saya harus memutar otak untuk melakukan variasi
menu agar Baby Zea tidak bosan.
Namun
tantangan demi tantangan berhasil saya taklukkan, rupanya hasil tidak
menghianati proses. Saya bersyukur dengan sekian banyak drama yang ada saat
penyajian menu MPASI. Dan kini saat usia Baby Zea memasuki usia satu tahun, saya sudah bisa bernafas lega karena Zea sudah mulai
makan dengan menu makanan keluarga.
Demikian
cerita saya tentang MPASI. Perlu bunda bunda sekalian ingat, setiap anak
memiliki karakter yang unik dan berbeda. Bisa jadi, bagi saya Zea tidak terlalu
mengalami kesulitan dalam peralihan susu ke MPASI. Saat MPASI pun, secara
persentase Zea sebagian besar mengikuti dengan baik. Alhamdulillah. Namun, beberapa
anak, ada yang masih sedikit mengalami kesulitan dalam MPASI.
Banyak
cerita, baby baby seumuran Zea yang
hanya makan paling banyak tiga sendok atau hanya satu suiap. Atau, ada yang GTM
hingga berhari-hari. Yang jelas, setiap anak unik dan berbeda-beda, jadi tidak
dapat disamaratakan.
Baiklah
bunda-bunda sekalian, semoga tulisan singkat tentang MPASI ini bermanfaat ya. Dan
jangan lupa, sesama bunda untuk saling mendoakan dan menguatkan. Terima kasih....